Postingan

Menampilkan postingan dengan label tentangSyi'ah

Terimakasih Kepada Bapak Haidar Bagir, Atas Pengakuannya [Persaksian Haidar Bagir Tentang Kesesatan Syi'ah]

Gambar
 Penulis : Al-Ustadz Dr. Muhammad Arifin Sepandai-pandai tupai melompat, pasti kan terjatuh juga. Pepatah ini adalah hal pertama yang melintas dalam pikiran  saya ketika membaca tulisan bapak Haidar Bagir di harian Republika (20/1/2012) dengan judul: Syiah dan Kerukunan Umat. Bapak Haidar Bagir dengan segala daya dan upayanya berusaha menutupi beberapa idiologi Si’ah yang menyeleweng dari kebenaran. Walau demikian, tetap saja ia tidak dapat melakukannya. Bahkan bila anda mencermati dengan seksama, niscaya anda dapatkan tulisannya mengandung pengakuan nyata akan kesesatan sekte Syi’ah Imamiyyah. Berikut saya ketengahkan ke hadapan anda tiga pengakuan terselubung bapak Haidar Bagir.

Tragedi Suriah - Syaikh Muhammad al-'Arifi

Gambar

Riwayat-Riwayat Syiah yang Lucu dan Tragis, Mengundang Tangis Bercampur Tawa

Gambar
Oleh Divisi Ilmiah www.alburhan,com Diterjemah oleh : Ustadz Agus Hasan Bashori Lc,M.Ag. Pemikiran atau madzhab apapun jika  abecedenya dan prinsip-prinsipnya tidak bersandar pada Kitabullah dan Sunnah Rasulillah yang suci, dan tidak mengambil cahaya penerang dari keduanya, tidak mengambil dari makna-maknanya maka pada dasarnya pemikiran dan madzhab itu menyimpang dari kebenaran, terjatuh dalam kesalahan yang tercela, dan mendatangkan hal-hal yang tidak bisa diterima akal dan pikiran.

Salafy Vs Syi'ah,Menarik Untuk di Simak

Gambar

Syi’ah Rafidhah (Seri 2-Kesesatan Pesta Duka Hari Asyuraa)

Gambar
Komentar para ulama tentang kesesatan pesta duka di hari ‘Asuraa . D iterangkan oleh Syeikh Islam Ibnu Taimiyah, ”Bahwa dengan sebab terbunuhnya Husain, setan telah menciptakan dua bid’ah  bagi manusia;  bid’ah dalam bentuk kesedihan dan meratap pada hari ‘ Asyuraa . Dengan memukuli wajah, teriakan, menangis, tidak minum, dan membaca syair-syair duka. Juga melakukan hal yang membawa kepada tindakan mencaci-maki dan melaknat para sahabat. Serta membaca cerita bagaimana kejadian terbunuhnya Husain yang telah dicampuri oleh berbagai kedustaan. Tujuannya adalah membuka pintu fitnah dan perpecahan antara sesama umat Islam. Sesungguhnya hal tersebut tidak wajib dan tidak pula disunnahkan menurut kesepakatan kaum muslimin. Bahkan melakukan tindakan yang menyedihkan dan meratapi bagi musibah yang telah berlalu adalah termasuk diantara hal yang diharamkan Allah dan rasul-Nya  shallallahu ‘alahi wa sallam . Demikian pula bid’ah  hukumnya dengan sengaja bergembira dan berbahagia pada hari  Asyur