Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ummat

Jawaban atas Syubhat-Syubhat Para Pendukung Bid'ah Hasanah

Gambar
Syubhat-syubhat para pendukung bid’ah hasana(Imam Syafii mendukung bid’ah hasanah??) Syubhat pertama : Mereka berdalil dengan perkataan beberapa ulama yang mengesankan dukungan terhadap adanya bid’ah hasanah. Diantaranya adalah perkataan Imam As-Syafi’i dan perkatan Al-Izz bin Abdissalam rahimahumallah. Adapun perkataan Imam As-Syafi’i maka sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dengan sanad beliau hingga Harmalah bin Yahya-, ثَنَا حَرْمَلَة بْنُ يَحْيَى قَالَ : سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِي يَقُوْلُ : البِدْعَةُ بِدْعَتَانِ بِدْعَةٌ مَحْمُوْدَةٌ وَبِدْعَةٌ مَذْمُوْمَةٌ، فَمَا وَافَقَ السُّنَّةَ فَهُوَ مَحْمُوْدٌ وَمَا خَالَفَ السُّنَّةَ فَهُوَ مَذْمُومٌ، وَاحْتَجَّ بِقَوْلِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي

Habib Munzir Berbicara Tentang Ilmu Hadits (Seri 2)

Gambar
Di bawah ini ada empat pernyataan Habib Munzir yang berkaitan dengan      ilmu hadits beserta sanggahan-sanggahan (oleh al Ustadz Firanda Hafidhahullah Ta'ala)  terhadap pernyataan-pernyataan tersebut. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita memahami agamaNya dengan baik dan benar…Allahumma aamiin.

Habib Munzir Berbicara Tentang Ilmu Hadits (Seri 1)

Gambar
Berikut ini beberapa kritikan terhadap pemikiran dan ilmu Habib Munzir tentang ilmu hadits. PERTAMA  : Habib Munzir berkata ; "Sebagian besar hadits dhoif adalah hadits yang lemah sanad perawinya atau pada matannya, tetapi bukan berarti secara keseluruhan adalah palsu, karenahadits palsu dinamai hadits munkar, atau mardud, batil". (Kenalilah Akidahmu 2 hal 13)

Abul Hasan Al Asy'ari menurut hassan as saqqof

Gambar
Ikuti terus rekaman video pengakuan Hasan As-saqqaaf dibawah ini,insya Allah kita akan menemukan sebuah keterusterangan bahwa Imam Abu Hasan Al Asy'ari adalah sama seperti Salaf (atau yang sering mereka sebut wahabi) dalam memandang Ayat-Ayat yang berkaitan dengan Sifat-Sifat Allah Tabaraka Wata'ala...

Seberapa Kuatkah Nasihah Adz Dzahabi Kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Yang Menjadi Perbincangan di Kalangan penyembah Kuburan Dan Ahlul Bid'ah?

Gambar
Nasihah Dzahabiyyah merupakan sebuah Surat yang ditemukan dan diberinama oleh Al Kautsari yang konon dikirimkan oleh Adz Dzahabi kepada Gurunya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Isinya merupakan nasihat yang cukup keras bahkan lebih kepada kecaman Terhadap ibnu Taimiyah. Jadi bukan dinamakan oleh Al Imam Ad Dzahabi selaku yang diklaim sebagai pengirimnya.Perlu diketahui bahwa manuskrip surat ini tidak Pernah ditemukan dengan tulisan Ad Dzahabi, namun disalin Oleh Qadhi Ibnu Syuhbah (wafat tahun 851 hijriah), Ia mengatakan dalam manuskrip tersebut bahwa Ia menyalin dari Naskah Al Burhan Ibnu Jamaah yang menyalin dari naskah Al hafidz As Sholahuddin Al Ala’I yang diambil dari tulisan Ad Dzahabi

Imam As-Syafii, Imam An-Nawawi dan Imam Ibnu Hajr al-Haitamiy pengikut WAHABI?

Gambar
cara umum dan mutlak lantas tidak ada dalil yang mengkhususkannya atau mentaqyidnya maka dalil tersebut tetap pada keumuman dan kemutlakannya . Kedua  : Kontradiksi perkataan Al-Baidhowi yang melarang pengagungan terhadap kuburan orang sholeh, namun membolehkan sholat di dekat kuburan orang sholeh untuk bertabaruuk. Padahal bertabaruuk dengan kuburan orang sholeh itu merupakan bentuk pengagungan terhadap kuburan tersebut. Setelah menukil perkataan Al-Baidhowiy, As-Shon'aani berkata : "Aku katakan : Perkataan Al-Baidhoowi : " Bukan untuk mengagungkannya ", maka jawabannya : (*1)"Membangun masjid-masjid di dekatnya dan sengaja bertabaruuk (mencari barokah) dengannya  merupakan (bentuk) pengagungan  kepadanya. (*2)Kemudian hadits-hadits yang melarang datang secara mutlak, tidak ada dalil yang menunjukan ta'lil (sebab larangan) sebagaimana yang disebutkan oleh Baidhoowi. (*3) Tampaknya 'illahnya (sebab pelarangannya) adalah : -       sadd adz-dz

Habib Munzir Salah Menerjemahkan Perkataan Al-Baidhoowi rahimahullah

Gambar
                               Prolog : Sesungguhnya perkara yang diperintahkan dalam syariat kita adalah memakmurkan masjid bukan membangun meninggikan dan membangun bangunan di atas kuburan. Justru memakmurkan kuburan dengan beribadah di kuburan merupakan adat kebiasaan Ahlul Kitab (yahudi dan nasoro) yang kita diperintahkan untuk menyelisihi tata cara ibadah mereka. مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ (١٧)إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ (١٨) Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanya yang memakmurkan masjid-mas

Habib Munzir Berdusta Atas Nama Imam Ibnu Hajar

Gambar
kebohongan pertama Habib Munzir –semoga Allah memberi hidayah kepadanya- berkata : Berkata Imam Al-Muhaddits Ibn Hajr Al-Atsqolaaniy : "Hadits-hadits larangan ini adalah larangan sholat dengan menginjak kuburan dan di atas kuburan atau berkiblat ke kubur atau di antara dua kuburan, dan larangan itu tak mempengaruhi sahnya sholat (*maksudnya bilapun sholat di atas makam, atau mengarah ke makam tanpa pembatas maka sholatnya tidak batal), sebagaimana lafadh dari riwayat kitab Asshalaat oleh Abu Nai'im guru Imam Bukhari, bahwa ketika Anas ra shalat di hadapan kuburan maka Umar berkata : Kuburan…kuburan !, maka Anas melangkahinya dan meneruskan shalat dan ini menunjukan shalatnya sah dan tidak batal" (Fathul Baari Almasyhuur juz 1 hal 524)" Demikian perkataan Habib Munzir dalam bukunya Meniti Kesempurnaan Iman hal 29-30. Para pembaca yang dimuliakan oleh Allah marilah kita melihat langsung perkataan Ibnu Hajr dalam kitabnya Fathul Baari. Ibnu Hajr berkata : &q

Habib Munzir Berdusta Atas Nama Imam As-Syafii

Gambar
Terlalu banyak hadits-hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengharamkan menjadikan kuburan sebagai masjid. Akan tetapi hal ini ditentang oleh Habib Munzir. Dan dalam penentangannya itu Habib Munzir berdalil dengan beberapa hadits dan perkataan para ulama. Akan tetapi sungguh sangat mengejutkan tatkala saya cek langsung perkataan para ulama tersebut ternyata bertentangan dengan apa yang dipahami oleh sang Habib. Ternyata…sang Habib telah melakukan tipu muslihat. Habib Munzir berkata : "Berkata Guru dari Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu Imam Syafii rahimahullah : Makruh memuliakan seseorang hingga menjadikan makamnya sebagai masjid (*Imam Syafii tidak mengharamkan memuliakan seseorang hingga membangun kuburnya menjadi masjid, namun beliau mengatakan makruh), karena ditakutkan fitnah atas orang itu atau atas orang lain,  dan hal yang tidak diperbolehkan adalah membangun masjid di atas makam setelah jenazah dikuburkan, Namun bila membangun masjid lalu membuat d