Tukang Bakso Dan Bakso Ikan Dalam Timbangan Muqoddimat Ahlil Kalam




Mutakallimun dari kalangan asy'ari membuat 'rumus' yang bisa digunakan untuk membuktikan adanya tukang bakso hanya dengan melihat penampakan bakso ikan. Rumus nya ini disebut Muqoddimat.

Rasionalisasinya seperti apa?

Bakso ikan itu terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku tambahan. Bahan baku utamanya adalah daging ikan. Sedangkan bahan baku tambahan adalah tepung tapioka dll. Daging ikan dan tepung tapioka tidak bisa dipisahkan dalam proses pembuatan bakso ikan. Selamanya. Bakso ikan (yang komposisinya terdiri dari daging ikan dan tepung tapioka) tadinya tidak ada, lalu bahan- bahan tersebut ( daging ikan, tepung dll) diolah hingga jadilah bakso ikan yang bisa antum beli. Nah, dengan adanya bakso ikan ini menjadi bukti nyata bahwa pasti ada yang membuatnya, yaitu tukang bakso. Asyaairoh menetapkan eksistensi Allah dengan menggunakan muqoddimat serupa.


Tartibnya begini

Alam (segala sesuatu yang ada  selain Allah ¹) tersusun dari al jawhar (esensi/jism) dan al'arodh (shifat bagi esensi. mis: bergerak, diam dst). Al jawhar tidak bisa dipisahkan dari Al'arodh. Karena al'arodh adalah konsekwensi dari keberadaan al jawhar. Al jawhar dan Al'arodh  adalah  haadits (sesuatu yang awalnya tidak ada lalu menjadi ada), karena sesuatu yang menjadi akibat dari haadits maka dia juga adalah haadits. Alam senantiasa selalu tersusun dari Al jawhar dan Al'arodh, maka alam adalah haadits. Dan setiap haadits (perkara baru) harus ada muhdits (penyebabnya), yaitu : Allah subhanahu wata'ala.

Kesimpulan Asyaairoh : Kebaharuan (penciptaan) alam adalah bukti adanya Allah subhanahu wata'ala (sebagai penciptanya). Mereka Menambahkan : 

إن هذه قضية بديهية  

ini adalah perkara yang jelas dan pasti (aksiomatik)...

Syaikhul islam sendiri setuju dengan natijah (kesimpulan) mutakallimin. Namun beliau menolak mentah-mentah muqqodimat yang digunakan asyaairoh untuk tiba pada kesimpulan mereka.

Begitu juga dengan Imam Abul hasan al asy'ari, beliau menentang keras metode yang digunakan asyaairoh untuk menetapkan adanya Allah dengan mengatakan :

 إنه مناقض للفطرة 

sesungguhnya (rumus mutakallimin ini ) bertentangan bagi fitroh..

Abul hasan juga telah mengurai masalah ini secara jelas dalam kitabnya, Risalah Ilaa Ahli Al Tsaghar bahwa : 

هذه الطريقة بدعة محرمة في دين الأنبياء

Metode (muqoddimat) ini adalah bid'ah yg diharamkan dalam agama para Nabi..


( Cek : qodhiyatut takwil 'indal imam ibn taimiyah.hal: 177 - 179.kry Dr.muhammad sayid al jalayand)


Dufal.


(¹).at tibyaan lil maqooshidil hissaan fiimaa yalzamul insaan.Hal: 13.oleh Syaikh Muhammad bin ahmad 'aamuh al asy'ari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsistensi Muktazilah (semestinya) Teladan Bagi Asy'ariyah.

Catatan ane

Kesyirikan menurut Abu Salafy Al Majhul dan Bantahan Ilmiyah oleh Ustad Firanda